Sabtu, 26 Januari 2013

Jangan Sombong, Dong!

KRING ... KRING ... KRING ...!
Bel berbunyi. Semua anak masuk ke kelasnya masing-masing.
"Hai Sekar!" sapa sahabatnya, nama sahabatnya itu: Rania.
"Hai Rania!" jawab Sekar.
"Sekar, kamu mau temanin aku gak?" tanya Rania.
"Ngapain?" tanya Sekar.
"Ke mal nanti. Biasa deh, aku mau shopping." Ucap Rania.
Nama panjang Rania itu Rania Shoraya. Ada kata Sho nya di namanya ya? Itu karena orangtuanya menginginkan Rania untuk suka shopping dan feminin. Hasilnya? tidak sia-sia!
"Shopping terus ya ...?" kata Sekar.
Sekar Ayu Nabila namanya. Dia anak yang kurang mampu, dia kadang kadang iri melihat Rania shopping terus. Sementara dia? Pakaiannya mungkin tidak mencapai 10 buah. Dia setia menemani Rania. Tapi, Rania tidak pernah memberikan dia "penghargaan" karena sudah menemaninya. Bahkan, membelikannya baju pun tidak mau! Rania memang ... ouch, suka bersenang senang dengan uang sendirian. Tidak suka dibagi bagi.
"Iya, kamu keberatan ya?!?!?!" kata Rania melotot sambil memegang pinggangnya.
"Enggg, maafkan aku Rania. Tapi, aku benar-benar keberatan. Kasihan ibuku menjahit sendirian. Kasihan kakakku berjualan sendirian. Kasihan Adikku membeli benang dan perlengkapan sendirian. Kasihan ayahku banting tulang terus, padahal, pas ada jam istirahat ayahku, ayahku kan pulang, aku disuruh ibu membuat kopi untuk ayah. akan tetapi, aku jarang membuat kopi buat ayah karena menemani mu shopping 3 hari terakhir," kata Sekar.
"Apa?! Kamu menolaknya?" tanya Rania tidak percaya.
"Iya, maafkan aku ya Ran!" kata Sekar.
"APA!!?? Minta maaf? bilang aja ya! kamu tuh iri sama aku karena kamu gak bisa beli baju dan shopping kayak aku!!! bilang aja! iya kan!?!?" sembur Rania berlari pergi sambil mengibaskan rambutnya sombong.
aku pikir, setelah ini, Rania akan berubah jadi sombong. batin Sekar didalam hati.
Di kelas ...
"Hai Dania! kamu mau temanin aku shopping nanti enggak?" tanya Rania dikelas.
"Mau banget! Jam berapa?" tanya Dania.
"Pulang sekolah. Aku mau  ke Puple Boutique! Katanya, ada dress model baru dan ada jaket tipis yang katanya impor itu ..." kata Rania.
"Oooh, gitu ya? Aku perasaan belum pernah ke Puple Boutique deh. Itu kan, toko baju yang terkenal dan elit. Kalau gak salah, harga bajunya diatas empat ratus ribu semua, paling murah 500 ribu," kata Dania.
"Iya, keluargaku kan kaya. Makanya bisa beli disana! Paling, keluargamu gak bisa," ejek Rania. Tapi, Dania bersabar.
Dania penyabar ya, digituin enggak marah, batin Sekar.
"HEY! Sekar! kenapa kamu lihat lihat aku dan Dania? kamu iri sama kecantikan kami ya?!!?" kata Rania kaget.
Teman Sekar yang bernama Marissa mendengarnya.
"APA?!? Sekar iri? Ih, cantikan Sekar kali ya! Kamu sih, karena perawatan! Iya kan Rania? Ngaku aja deh! kamu ke salon terus 1 minggu sekali. Sekar tuh, cantiknya natural!!" cibir Marissa.
"Hey, siapa yang bilang sama kamu, Markisa ( jangan ditiru ya, tidak boleh mengejek! )??!" tanya Rania. Marissa marah dibilang namanya Markisa. Hehehe ...
Ah, mari kita lewatkan bagian yang ini.
` ````````````
Dirumah ...
"Tumben kamu enggak pergi sama  temanmu yang namanya Rania itu?" kata Kak Fita, kakak Sekar.
"Enggak ah Kak, dia maksa aku temanin dia shopping terus. Kan, aku capek!" jawab Sekar.
"Iya ya?" kata kak Fita.
"Ganti baju dan makan dahulu ya Sekar. Lalu, bantuin ibu," kata ibunya yang sedang menjahit baju dokter.
"Iya," Sekar menurut. Dia mengganti bajunya dan makan. Menu makanannya adalah sayur lodeh, tempe dan tahu goreng, nasi putih, serta air putih. Walaupun sederhana, Sekar sudah terbiasa hidup berkecukupan. Baginya, sayur lodeh, tempe dan tahu goreng, nasi putih, dan air putih adalah makanan paling maknyus!!
"Kak ... ini bahan-bahan buat gorengannya," kata Mita, adik Sekar dan kak Fita memberikan sekantong bahan bahan membuat gorengan dan es buah.
"Iya Dik! Makasih!"
Setelah ayahnya pulang, Sekar membuat kopi dan menghidangkan makan siang serta pisang goreng.
"Terimakasih Sekar," kata ayah.
"Sama sama ayah," jawab Sekar.
```````````````
Esok paginya ...
"SEKAR! SEKAR!" tiba-tiba, Dania mengejar ngejar Sekar.
"Ada apa Dan?" tanya Sekar.
"Kamu tau Rania kenapa?!!?! Dia sombong!! Apa kamu yang membuatnya sombong?!?!" tanya Dania.
"Enggak, dia emang dari du;u kayak gitu. Makanya aku gak mau dekat dekat dan menemaninya shopping. Kenapa kamu mau temani dia shopping?" jawab Sekar mengangkat bahu.
"Sekarang, aku mau teman sama kamu! Rania tuh, dia sombong banget. Masa katanya di Puple Boutique "Dania, kamu tahu gak? kalau ayahku tuh, gajinya banyak. Jadi, aku bisa belanja sepuasnya disini." Terus, pas dia ngambil uang di ATM, sisa uangnya tinggal 50 ribu! hahahaa ...!!! Kasihan dia gak bisa shopping!! Dia langsung menghubungi sopirnya dan pergi tanpa pamit sama aku. Mana hari lagi hujan, dia enggak ada tumpangin aku mobil yang sudah menemani dia. Sampai jam 5 sore aku disana. untung, papaku ke mall dan mau minum kopi. Jadi aku ketemu deh!!" jelas Dania panjang kali lebar. hehehe
"Hai Dania! Hai Sekar! Coba sini!" Marissa menarik tangan Dania dan Sekar. Marissa membawa mereka ke kolam yang ada disekolah.
"HAH!??! Siapa yang jatuh di kolam?" tanya Sekar.
"Biasa, si sombong! Hahaha, tadi, dia tuh marah karena anak kelas 6 bilang dia culun dan gak bisa berenang. Dia membuktikan dia bisa berenang. Tau tau, dia kecebur dan hampir tenggelam! Wakwakwak," ucap Marissa bercerita.
"Apa?!?! Hahaha! Makanya! JANGAN SOMBONG, DONG!" kata Dania dan Sekar kompak.
"Dania, Sekar, Marissa, semuanya, maafkan aku ya, aku terlalu sombong." Isak Rania.
"Iya Rania, tapi kamu tidak boleh sombong lagi," jawab Sekar.
"Iya!" jawab Rania.
Rania, Sekar, Marissa, dan Dania berpelukan.
Sejak itu, Rania tidak pernah pelit dan sombong. Dia menjadi anak yang rendah hati, pemurah, dan cerdas.
`````````````
Thanks for coment

4 komentar:

  1. Ceritanya memiliki moral penting. Cocok buat anak-anak zaman sekarang :-)

    BalasHapus
  2. Cerita ini memiliki moral penting. Cocok untuk anak-anak zaman sekarang :-)

    BalasHapus
  3. Terimakasih ya, Adila! Ada hikmahnya kan?

    BalasHapus