The Days With Mikato #4 THE END

Aku tertidur saking kecapekkannya, aku tertidur.

Saat bangun, aku melihat mikato tak ada.
"Oma lihat Mikato?" tanyaku.
"Tidak" jawab Oma.

Aku mencari Mikato, tapi aku melihat Mom dan Dad keluar dengan mobil yang tak dapat aku baca tulisannya. Aku menelepon Franda.
"Franda, kerumahku ya! Di alamat ..."
Setelah mendiktekan alamat, Franda segera datang.
"Tadi aku melihat Mom dan Dad berjalan ke arah sana," tunjukku.
"Ayo kita ikuti!" ajak Franda.

Kami mengikuti, walau sempat kehilangan jejak, mereka menemukan juga lokasinya. Ternyata Mom dan Dad masuk ke rumah reyot.

"Bagaimana Pak? Saya dan istri saya sudah membawa hewa yang bapak pesankan!" kata Dad.
"Anjing ini begitu bagus! Oke, saya setuju," bapak itu memberikan amplop sangat tebal. Eh, belum memberikan sih, baru mengeluarkan.

Ternyata, aniingnya... MIKATO!
"MOM! DAD!" teriakku. Mom dan Dad kaget melihat ke arahku.
"Bagaimana kau bisa kesini? Kenapa bisa?" tanya Dad dengan wajah berapi-api.
"Maaf Dad! Tapi tolong, jangan jual Mikato, aku pasti akan kesepian tanpa Mikato," kataku sedih.
Dad berpikir. "Maafkan Dad dan Mom. Sebetulnya, kami tak begitu suka kehadiran Mikato. Kami berinisiatif akan menjual Mikato. Asalnya, saat Mikato di tinggal di Belanda, nanti akan ada rekan yang mengambilnya dan menjualnya. Kami berdiskusi saat Mikato akan pergi, kami pun menghubungi dulu teman Mom dan Dad yang mau membeli Mikato."
"Maafkan saya... saya menyukai anjing, namun saya tidak tau kalau ternyata anjing yang akan dijual adalah anjing kesayangan adek," kata bapak itu.
"Tidak apa-apa Bapak!" aku memelukMikato.
"Franda, makasih ya sudah menemaniku mencari Mikato!" aku memeluk Franda.
"Sama-sama, Maimi," jawab Franda.
"Nama kamu Franda ya?" tebak Mom.
"Iya Tante, Om, saya Franda," kata Franda.
"Terimakasih ya kamu sudah mau menjadi teman Maimi di  Indonesia!" kata Dad.
"Iya Om," jawab Franda.
"Oh iya Franda, maaf ya jadi merepotkanmu," kataku.
"Sama-sama Maimi, lagipula kamu kan membutuhkan bantuan," Franda tersenyum. Aku memeluk Mikato. Itulah kisah hari-hariku dengan Mikato ...